Gambar oleh: SOCCOM SDC
Artikel oleh Farnandes Siprianus
Lahad Datu: Pada 19 November lalu, seramai 153 calon telah menerima Sakramen Penguatan. Daripada jumlah ini, 62 calon merupakan umat di Pusat Paroki St. Dominic, manakala 91 lagi dari 14 luarstasi berlainan. Uskup Julius Dusin Gitom yang dibantu oleh Paderi Paroki, Fr. Stanley Matakim bersama-sama merayakan Misa Kudus itu, telah dimulakan pada jam 11 pagi. Hadir bersama ialah para penanggung, ibu bapa, saudara mara dan rakan-rakan calon penguatan tersebut.
Uskup Julius dalam homili menekankan kepentingan untuk terus berjaga-jaga dan bersedia untuk kedatangan Tuhan, seperti pewartaan Injil pada hari itu. Seterusnya, Uskup mengatakan tentang bakat dan anugerah yang dikurniakan Tuhan kepada setiap individu harus digunakan sebaik-baiknya dalam kehidupan seharian mereka.
“Mungkin ini sangat baik untuk renungan bagi kita khususnya bagi mereka yang akan menerima Sakramen Penguatan, ataupun bagi kita semua yang sudah menerima Sakramen Penguatan, bertanya kepada diri kita sendiri, sudahkah saya memperganda anugerah yang dipercayakan kepada saya, sudahkah saya mempergandakannya dengan berbuat baik, sudahkah saya mempergandakannya dengan menyumbang kepada masyarakat, komuniti dan keluarga?”, kata Uskup Julius dalam homilinya.
Perayaan Misa pada hari tersebut berakhir lebih kurang jam 1.30 petang.
Kesaksian penerima Sakramen Penguatan
BILLIE JEM
Sebelumnya dari lubuk hati saya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing saya. Saya amat menghargai semua yang mereka ajar. Dengan adanya para pembimbing membantu dan mengembangkan saya sehingga saya dapat menerima sakramen Krisma pada 19/11/23 itu. Terima kasih diucapkan.
Sebelum saya menerima sakramen Krisma, saya rasa biasa-biasa saja, walaupun saya sudah menerima sakramen pembaptisan dan sakramen Komuni pertama. Ini kerana saya tidak berusaha untuk menjadi umat Katolik yang baik dan lebih menggandakan pekerjaan saya serta lebih banyak buang buang masa bersama kawan-kawan saya daripada berdoa peribadi ataupun ke gereja.
Sesudah terima Sakramen Krisma, saya dapat merasa ada kelainan di dalam diri saya. Saya merasakan saya telah menerima berkat Tuhan dan merasakan peribadi saya lebih dewasa, lebih tenang, lebih berarti di dalam hidup dan dalam kerajaan kristus. Dari sekarang saya lebih berusaha untuk perbaiki diri dan membentuk iman dalam diri agar boleh menjadi umat Katolik yang baik seperti yang dikehendaki Tuhan kita Yesus Kristus.
Setelah saya belajar dan mendengar penjelasan dari pembimbing saya bahawa Sakramen Krisma itu sangat penting. Dengan menerima Sakramen Krisma ini, kita akan semakin dewasa di dalam menghayati iman kita kepada Kristus dan dengan Sakramen Krisma juga kita akan menjadi saksi Kristus di dalam gereja dan juga di tengah masyarakat. Sakramen Krisma juga membawa kita kepada kebangkitan dan pertumbuhan Rohani yang lebih kuat.
Apa yang membuka hati saya menerima Sakramen Krisma ialah kerana ibu saya. Saya dapat melihat kesungguhan ibu saya, dalam melaksanakan tanggungjawab sebagai umat Katolik. Saya memang dari awalnya dilahirkan dan dibesarkan dalam Katolik, tapi saya tidak melaksanakan tanggungjawab sebagai umat Katolik. Saya dapat melihat kesungguhan ibu saya berdoa untuk membuka hati kami anak-anaknya menerima Sakramen Krisma. Ini semua terjadi kerana adanya sukacita. cinta kasih dan berkat Tuhan Yesus Kristus menyertai. AMIN