Paroki Katedral St. Mary Sandakan. Gereja Katolik merayakan Hari Raya Para Orang Kudus pada 1 November samada para santa-santo dan beata-beato yang dikanonisasikan   mahupun seluruh saksi Kristus yang tidak direkod tak terbilang jumlahnya, namun telah menjalani kehidupan yang setia dan kudus di dunia serta sesuai dengan ganjaran syurgawi. Gereja telah mulai menghormati para santo dan martir sejak abad kedua. 
Bacaan Sabda Tuhan yang pertama: 
Bacaan Sabda Tuhan yang kedua
Bishop mewartakan INJIL
“Para Kudus adalah teladan bagi kita semua” Kata Bapa Uskup Julius selaku selebran. “Mereka juga berdoa kepada kita. Para kudus telah menunjukkan cara hidup menurut Injil. Kekudusan adalah hak untuk semua dan dapat dicapai oleh sesiapa sahaja”. Katanya.
Umat beriman yang menghadiri Perayaan Misa kudus sempena Pesta Orang Kudus.

“Ucapan Bahagia” Yesus memaparkan syarat-syarat dan janji-janji kekudusan untuk setiap orang dan  “Mereka ini orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Kerana itu, mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka” (Why 7:14-15).


Seterusnya Uskup menghakhiri homilinya “Mereka yang tulus hati mengikuti Yesus sehari-hari adalah proses untuk menjadi orang kudus.” 

Soccom St. Mary Sandakan