Artikel oleh : Monica
Photo oleh : Jaymar, Shanda, Victor, Catherine, Melvin, Gerald, Nandez dan Rozie
Sebelum tibanya Hari Raya Paska, seperti biasa gereja akan memasuki Tri Hari Suci atau lebih dikenali sebagai Triduum yang terdiri daripada Khamis Putih, Jumaat Agung dan Sabtu Suci. Triduum merupakan acara suci bagi umat katolik di seluruh dunia. Tiga perayaan dalam minggu suci ini telah disempurnakan oleh Rev. Fr. Stanley William Matakim bagi Paroki St Dominic, Lahad Datu.
Khamis Putih atau lebih dikenali dengan Maundy Thursday merupakan peristiwa perjamuan terakhir yang dilakukan oleh Yesus Kristus kepada para muridNya sekaligus membasuh kaki mereka. Rev. Fr. Stanley yang melaksanakan upacara pembasuhan kaki kepada 12 umat terpilih menjadi simbolik hari ini iaitu “Melayani dengan kerendahan hati sesama umat”
Jumaat Agung pula adalah hari mengenang kesengsaraan dan wafat Yesus Kristus di kayu salib atas dosa-dosa manusia. Julung kalinya upacara Jalan Salib telah dilakonkan semula oleh belia-belia luar stasi St. Anthony Batu 18, St. Edwin Batu 12, St Francis Assisi Pontian, Divine Mercy Sapang dan dari gereja St Dominic. Upacara jalan salib kali ini telah menyentuh hati dan jiwa para umat yang hadir sehingga para umat benar-benar merasakan kesengsaraan dan wafat Yesus Kristus kerana mencerahkan makna pengorbanan dan kasih yang tak terukur. Lebih kurang 500 umat datang dan memenuhi tapak upacara jalan salib dijalankan.
Sabtu Suci adalah hari terakhir dalam minggu suci sebelum hari minggu paskah. Sabtu Suci merupakan waktu dimana Yesus Kristus turun ke tempat penantian untuk mewartakan Injil. Pada malam itu, seramai 108 calon telah hadir, 14 daripada calon mengikuti Inisiasi Kristian Dewasa (IKD), 81 calon mengambil Sakramen Penguatan, manakala selebihnya menerima Sakramen Komuni Pertama dan Sakramen permandian untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Rev Fr Stanley memberkati air yang digunakan untuk baptisan baru yang menjadi simbol kebangkitan dan kehidupan baru dalam iman. “Sebenarnya bukan tiga perayaan, melainkan satu perayaan. Dimana Yesus membuat perjalanan terakhirnya pada hari khamis putih, dan dia telah ditangkap, didera,dan mati pada hari Jumaat Agung. Dia telah bangkit pada hari Paskah.
Fr Stanley juga mengatakan, “jika kita tahu apa maksud kebangkitan Yesus itu bagi kita, sudah pasti diri kita akan tersentuh dan mahu datang kepada Yesus. Ingatlah, Yesus sentiasa mencintai kita. Walaupun kita pernah menyangkalnya, walaupun kita pernah meninggalkannya, tidak percaya kepadanya. Tetapi Yesus tidak pernah berhenti untuk memanggil kita. Dia menggunakan orang lain untuk memanggil kita kembali ke gereja ini. Karena Yesus adalah Yesus yang mencintai dan mengampuni kita, orang yang berdosa. Di dalam perayaan Ekaristi ini, kita berdoa agar Tuhan menyentuh pintu hati kita, agar terus percaya, agar iman kita sentiasa dikuatkan walaupun kadang-kadang kita jatuh, walaupun kadang-kadang kita tidak percaya kepadaNya. Tetapi yang pasti, Yesus pernah meninggalkan kita yang mencariNya di dalam kehidupan kita setiap hari.
Tanpa disangka pada tahun ini, umat yang hadir melebihi dua ribu umat sehingga memenuhi ruangan dewan baru yang belum siap sepenuhnya. Semoga Tridum tahun ini membawa damai sukacita buat kita semua. Alleluia! Yesus sudah bangkit!